Senin, 13 Mei 2013

Awkward Moment di Hari Wisuda


Awkward moment terjadi padaku beberapa minggu yang lalu, hari dimana Pongky wisuda dan keluarga besarnya datang ke Semarang. Keluarganya yang datang dari Tegal adalah bapak, ibu, nenek, tiga orang pakde, dan satu saudara sepupunya yang masih kecil. Selebihnya Retno, adik kandung Pongky yang juga kuliah di UNDIP. Tenang, tidak ada masalah kok. Awal bertemu mereka memang super deg-degan. Tapi untunglah keluarganya baik dan ramah, apalagi ibu dan neneknya Pongky. 
Sepulang dari upacara wisuda Pongky dan keluarganya termasuk aku langsung ke studio foto untuk foto wisuda sekeluarga. Saat itu pukul dua belas siang kami sudah sampai ke studio milik temannya Pongky.  Namun pemotretan diundur karena Retno minta pulang. Dia mau ujian tengah semester satu jam lagi. terpaksa pemotretan diundur karena kasihan melihatnya panik begitu.
Kebetulan beberapa saat lagi Pongky juga harus hadir dalam acara gladiresik wisuda universitas untuk lusa. Ya sudah, kami dibagi menjadi dua tim. Aku dan Pongky ke universitas, sedangkan keluarga Pongky semobil mengantar Retno pulang ke kosannya.
Dua jam kemudian, kami berkumpul lagi di kosannya Pongky di dekat kampus. Setelah berunding, pemotretan di studio foto milik teman Pongky akhirnya dibatalkan karena tempatnya jauh. Dan akhirnya berfoto di studio yang dekat-dekat kampus saja, dan Retno nggak jadi ikut berfoto. Kalo gitu kenapa nggak tadi aja sekalian ya, haha. beginilah kalo keluarga besar datang dari jauh. Rempong.
Sesampainya di studio foto, aku memepersilahkan mereka sekeluarga berfoto duluan, dan aku menyusul di dua jepretan terakhir. Nah, saat jepretan terakhir itulah, aku dan Pongky foto berdua. Saat bersiap untuk difoto, udah pasang senyum termanis dan pamer gigi yang hampir kering, eh, lampu mati!
Diantara suasana gelap dan krik krik itu, Pongky sempat-sempatnya bercanda. Dia berbisik, "Naaah, gimana kalo kita ciuman aja!" Aku hampir saja menoyor kepalanya kalo tidak ada keluarganya dihadapan kami.
Tapi kan lampu sedang mati ya, mereka nggak bakal ngeliat. Hehe.
Terus Pongky berkata lagi, "yaudah sambil nunggu lampu hidup kita cari pose yang keren aja dulu."
Lalu diantara kegelapan itu kami masing-masing mencari gaya sendiri. Entah waktu itu aku kesambet setan apa sampai berkata begini, "gimana kalo gayanya gini aja," sambil memperagakan pose mesra aku memeluk dia dari samping dan wajah yang sangat dekat dengan wajahnya.
Dan seketika itu juga, kesialan datang. BLUBB. Lampu tiba-tiba hidup!
Dan aku masih dalam posisi memeluk dia saat semua mata keluarganya tertuju pada kami. Mereka pasti berpikir yang tidak-tidak terhadapku. Huwaaaa.... tidak. Ini benar-benar pencitraan negatif! aku tidak terima hal ini terjadi padaku. Masa iya aku yang bertampang baik-baik ini akan dianggap sebagai cewek agresif oleh mereka.
Aku benar-benar salah tingkah dibuatnya. Kata-kata yang keluar dari mulutku hanyalah, "ah, nggak bagus gayanya. Kita cari gaya lain aja, emm, gimana yaaa..."
Dan Pongky cuma senyam-senyum dengan wajah kemenangan.
Benar-benar awkward moment. :(


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar