Senin, 23 Juli 2012

Perjalanan Semarang-Bandung-Bengkulu yang Sangaaaaaaaatttt...


Selamat shalat taraweh buat semua umat islam yang melaksanakan saat ini!
Kalo aku sih memang lagi berhalangan jadi belum bisa ikut melaksanakan.
Sudah tiga malam aku tidur di rumahku yg bagaikan surga ini, yang artinya tiga hari yang lalu aku sampai ke Semarang Bengkulu dengan perjalanan yang sangaaaaaaaatttt panjang.
Jadi ceritanya, rabu lalu aku berangkat dari Semarang ke Bandung berdua dengan Uyi, teman kosku yang juga mau pulang. Rumahnya sih bukan di Bandung, tapi di Ciamis. Kebetulan dia juga mau jalan-jalan dulu sambil nemenin aku ke Bandung selama beberapa hari.
Kami ke Bandung dengan bis eksekutif yang fasilitasnya lumayan memuaskan, dan menuju ke tempat menginap yaitu kontrakannya bibi Uyi. Letaknya sih belum masuk Bandung, tapi udah deket kok, yaitu di Rancaekek. Ternyata Rancaekek itu letaknya dikelilingi oleh pegunungan jadi udaranya dingin banget apalagi malam dan pagi hari. Aku pengeeen banget take a picture dengan latar belakang gunung Geulis yang letaknya  sangat dekat dengan tempat kami. Namun sial, aku nggak bawa kamera. Ponselku juga gak punya fasilitas kamera, parahnya lagi Uyi juga gak punya hape yang punya fasilitas kamera. Dan...bibinya Uyi lagi pergi. What kind of vacation is this???
"Ahaa!!!" Uyi menjentikkan jarinya. "Pake kamera laptop aja!"
Ya, ya, ya, kedengarannya sangat bodoh karena aku akhirnya benar-benar  memotret dengan kamera laptop. Yang hasil fotonya...tentu saja menyedihkan.
Harusnya aku ke Bandung ini sekalian mau beli kamera karena katanya disini ada tempat jual barang2 elektronik yang murah. Te..tt..tapii... ternyata semuanya gak sesuai rencana karena rekeningku belum juga bertambah saldonya, alias belum gajian. Hiks... sedih ya jadi kuli (tinta). Jadi mau gak mau perjalanan di Bandung kali ini minim dokumentasi.
Untuk ke kota Bandung, kami harus naik elf selama 20menit. Ternyata naik elf mahal banget, perkepala dikenai 10ribu. Tahu gini, kami ngerental motor aja biar nggak rugi-rugi amat turun naik angkutan umum.
Tujuan pertama kami adalah Cibaduyut. Tapi, owh, aku nggak nemuin sesuatu yang bener-bener bikin aku pengen beli. jadi disini aku nggak beli apa-apa. Uyi juga nggak beli apa-apa disini.
Kemudian kami jalan ke pasar Caringin dan membeli tiket untuk pulang ke Bengkulu. Ternyata bis yang ke Bengkulu semuanya berangkat jam 8 pagi. Kalo misalnya aku berangkat besok pagi, berarti besok gak sempet jalan-jalan lagi. Sedangkan kalo berangkat lusa pagi, itu juga terlalu lama. Akhirnya kuputuskan untuk pulang besok pagi dengan bis Putra Raflesia, yang berarti kami harus puas-puasin di Bandung hari ini.
setelah urusan tiket kelar, Uyi ngajakin aku ke pasar baru buat belanja pakaian+tas murah. Kemudian kurang puas, kami melanjutkan perjalanan ke ITC Bandung.
Pulang dari sana, lumayan banyak barang yang kami beli. Oleh-oleh juga sudah aku beli. Namun ada dua penyesalan yang teramat melanda hati ini, yaitu aku nyesal nggak beli baju atasan muslim di pasar baru yang menurutku cute banget, dan aku juga melewatkan sweeter lucu dan murah di ITC.
Rasanya pengen banget balik lagi untuk beli pakaian itu, tapi apa daya kaki ini udah gak sanggup lagi. Rasanya udah capek banget, jadi dengan berat hati kami pulang naik elf ke Rancaekek lagi.
Hari sudah hampir magrib, dengan badan yang udah mau tepar, dan elf yang kami naiki ternyata sedang ngetem. Jadi kami harus nunggu satu jam lebih sambil ngomel-ngomel karena udah nggak sabar lagi mau pulang. Sok-sok ngambek, kami kemudian turun dari angkutan itu untuk mencari angkutan lain yg mungkin akan lebih cepat jalannya. Tapi kami ditahan oleh kernetnya, gak boleh naik angkutan lain, yah apa boleh buat. Karena kejadian itu kami disindir terus oleh kernet dan supir sampai Rancaekek. Gemes banget, pengen nangis rasanya dan bersumpah nggak mau naik elf lagi seumur hidup!!! Udah bayarnya mahal, pelayanannya jelek banget, sempit lagi! Mendingan naik bis kota butut di Semarang yang masih ada sisi manusiawinya deh. Huh.
Besok pagi pun tiba. Aku berkemas untuk pulang ke Bengkulu dan Uyi nganterin aku ke loketnya di Jl. Soekarno Hatta Bandung. Ternyataaa...nggak ada angkutan lain yang bisa nganterin kami selain ELF. Terpaksa naik elf lagi, dan kami ditipu oleh kernet elf yang satu ini. Katanya iya mau nganter sampe Soekarno Hatta, eh ternyata cuma sampe simpang Cileunyi. Dan kami harus bayar setengah harga.
Gak ada pilihan lain, kami naik elf lagi untuk ke Soekarno-Hatta dengan membayar 10ribu seperti biasa nggak bisa ditawar-tawar. HUWWAAA......
Sampai di Soekarno Hatta, kebodohan kami belum berakhir. Ternyata peta tempat agen Putra Raflesia juga membuat kami pusing tujuh keliling sampai harus naik angkot lagi. Aduh, nggak enak juga aku sama Uyi. Btw, makasih ya Uyi, atas suka duka yang kita alami bersama di kota ini. Hehehe.
Terakhir, kami berpisah di agen sebelum bis yang aku tumpangi berangkat.
Posisi Uyi segera tergantikan oleh teman sebangkuku di bis yang ternyata saeumuran denganku. Namanya Septi, semester 4, kuliah di Setiabudi Bandung, dan mau pulang ke Linggau Sumatera Selatan. Selama perjalanan, aku bareng-bareng sama dia terus sampe-sampe kami dibilang kakak-beradik oleh penumpang lain. Iya sih, wajah kami rada mirip, sama-sama chubby gituuu... wekekekek.
Finally, aku sampai ke Bengkulu satu hari kemudian, tepatnya hari sabtu siang. Dalam  bis, rasanya waktu lambat sekali berjalan. Karena itulah aku bilang perjalanan ke Bengkulu kali ini sangaaaaaaat panjang.
HUHH.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar